LIPUTANBEKASI.COM- Bitcoin merupakan mata uang kripto yang dicetuskan pertama kali pada awal 2009. Saat pertama diluncurkan, mata uang ini kurang mendapat respon positif kala itu.
Menilik dari perannya yang kian melesat seiring dengan tren mining (menambang bitcoin) dan juga Non-Fungible Token (NFT). Kini Bitcoin menjelma menjadi mata uang kripto terkuat, selalu menjadi acuan untuk koin koin di bawahnya .
Melansir dari coinmarketcap.com , Pada Jumat, 11 November 2022 pasar mata uang kripto mengalami sedikit penguatan. Terutama untuk Bitcoin.
Bitcoin terpantau hijau, naik 3,16 persen pada siang hari ini. Bergerak fluktuatif dalam 24 jam terakhir. Dengan Kenaikan 1,27 persen dibanding 1 hari lalu.
Kapitalisasi pasar saat ini mencapai 5,14 billion Rupiah dalam volume 24 jam dengan total suplai saat ini sebanyak 19,2 juta Bitcoin.
Baca Juga: Skuad Mengerikan Timnas Portugal di Piala Dunia 2022: Cristiano Ronaldo Jadi Pilihan Tak Tergantikan
Sementara Ethereum merangsek naik 13 persen menjadi sekitar 20,5 juta per satu Ethereum. Hal ini memberikan dampak positif bagi para investor di tengah ketakutan pada industri yang ekstrem.
Mengutip dari CNBC pada Jumat (11/11/2022), Analis investasi AS di eToro, Callie Cox menyebutkan, “Saat ini, sulit untuk dicerna dari sudut pandang harga karena kripto. Tetapi kita tahu bahwa masyarakat sedang bergerak menuju masa depan yang terdesentralisasi, dan teknologi blockchain telah terbukti sangat berguna.”
Pada hari sebelumnya tepatnya pada Rabu (9/11/2022), Bitcoin mengalami penurunan dan menyebabkan kerugian selama dua hari sebesar 24 persen yang kemudian disusul kembali dengan jatuh ke titik terendahnya sejak November 2020.
Disaat yang sama Ethereum mengalami anjlok sebesar lebih dari 30 persen dalam kurun waktu dua hari, diikuti dengan berbagai koin koin turunannya yang juga ikut memerah.
Baca Juga: Mengenang Diplomat Jenius H.Agus Salim Yang Lekat Dengan Rokok Kretek
Pada saat bersamaan para investor berekspektasi kenaikan suku bunga dan tingginya angka inflasi bisa menyebabkan mata uang kripto dan logam mulia seperti sebagai alternatif untuk berinvestasi.
Namun sangat disayangkan, hal itu tidak terbukti. Kenaikan suku bunga dan ancaman resesi tetap menekan harga instrumen investasi.
Selain pasar mata uang kripto yang fluktuatif di tengah menguatnya Dolar AS, harga emas kini juga ikut melemah.
Artikel Terkait
Penjelasan Kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris dan Plegmatis, Kamu yang Mana?
Cara Mengatasi Insecure pada Diri Sendiri agar lebih Percaya Diri - Simak Penjelasannya
Anak Anggota DPRD jadi Korban Tabrak Lari, Netizen Curigai Hal Ini
Cara Meminimalisir Anak dari Kecanduan Media Sosial, Memang Butuh Usaha
Cara menerapkan Pola Tidur pada Anak Balita - Bisa Orang Tua Praktekan
Bersistem Pendingin Canggih, Inilah 7 Stadion Mewah di Piala Dunia Qatar 2022! Dijamin Tetap Adem Walau Padat
5 Makanan Manusia Yang Beracun Bagi Kucing, Simak Selengkapnya
5 Ciri-Ciri Toxic People Yang Sebaiknya Dihindari Untuk Dijadikan Pasangan
Cegah Penyakit Gerd dengan Hindari Makanan Ini
Bunga Citra Lestari Dituduh Hamil, Begini Jawaban Istri Almarhum Ashraf Sinclair