LIPUTANBEKASI.COM - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi yang berada di bawah naungan Danantara Indonesia, menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Konferensi Nasional The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia 2025 di Medan.
Konferensi yang berlangsung pada 27–28 Agustus 2025 ini mengangkat tema “Audit for Tomorrow: Strategic. Future-Ready. Sustainable.” dan dihadiri lebih dari 600 peserta dari berbagai kalangan.
Para pimpinan audit internal, regulator, praktisi, akademisi, hingga perwakilan perusahaan nasional dan multinasional hadir untuk mempertegas peran auditor internal sebagai mitra strategis tata kelola, manajemen risiko, dan kontrol (GRC).
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menegaskan bahwa tata kelola merupakan fondasi transformasi IFG.
Sebagai bagian dari Danantara Indonesia, IFG percaya penguatan tata kelola dan GRC menjadi landasan penting agar transformasi bisnis berjalan sehat, transparan, dan berkelanjutan.
Menurut Denny, audit internal tidak hanya berfungsi sebagai pengawasan, tetapi juga mitra strategis yang mengawal arah perubahan perusahaan.
Sebagai wujud nyata, IFG menerapkan four eyes principles atau mekanisme pengawasan berlapis, di mana setiap keputusan penting harus mendapat persetujuan minimal dari dua pihak berwenang.
Prinsip ini dianggap krusial untuk menjaga akuntabilitas sekaligus mencegah risiko dalam pengambilan keputusan bisnis.
Denny menambahkan bahwa IFG berkomitmen menghadirkan praktik terbaik di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi.
Transformasi yang dilakukan diharapkan mampu mengubah paradigma industri asuransi nasional dari sekadar common practice menjadi best practice.
Langkah tersebut tidak hanya memperkuat daya saing industri keuangan, tetapi juga memberi nilai tambah nyata bagi perekonomian Indonesia.
Senada dengan itu, Achmad Hidayat selaku Managing Director Internal Audit Danantara Indonesia, menekankan bahwa transformasi audit internal sudah tidak bisa ditunda.
Menurutnya, penggunaan artificial intelligence (AI) dan data analytics bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas, mendeteksi risiko lebih dini, serta memberikan nilai tambah nyata bagi organisasi.