Fenomena Passion Economy, Cara Kreator Konten Ubah Hobi Jadi Cuan di Era Digital dengan Kreativitas dan Konsistensi

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 09:13 WIB
Fenomena passion economy
Fenomena passion economy

LIPUTANBEKASI.COM - Fenomena passion economy kini semakin populer di kalangan anak muda Indonesia yang berhasil mengubah hobi menjadi sumber cuan.

Tren global ini menggambarkan bagaimana gairah pada sebuah hobi bisa diolah menjadi karya menarik yang diminati audiens digital.

Contoh nyatanya terlihat pada banyak kreator konten, yang awalnya hanya berbagi kesukaan sederhana lalu berkembang menjadi figur terkenal.

Salah satunya adalah Nessie Judge yang berhasil memikat jutaan penonton lewat konten misteri dengan gaya bercerita khasnya di YouTube.

Baca Juga: Laba Bersih Pop Mart Melejit 400 Persen, Labubu Mini untuk Ponsel Diprediksi Jadi Strategi Emas Dongkrak Pasar Global

Minatnya pada sejarah dan kisah unik berhasil diubah menjadi identitas sekaligus sumber pendapatan yang berkelanjutan.

"Modal utama bukan uang, melainkan keberanian mengekspresikan diri dan membangun koneksi dengan audiens," kata Mighty Networks, Sabtu 23 Agustus 2025.

Fenomena ini juga tercermin pada Windah Basudara, seorang streamer gaming yang populer berkat interaksi hangat dengan komunitasnya.

Baca Juga: Rekomendasi Mobil Pick Up Murah 2025 dengan Harga Terjangkau yang Cocok untuk Usaha Kecil hingga Menengah dari Mitsubishi L300 sampai DFSK

Dikenal dengan humor khas, Windah sukses membangun kedekatan emosional dengan pengikutnya, bukan hanya lewat keterampilan bermain game.

Kreator lain, Fadil Jaidi bersama ayahnya Pak Muh, membuktikan bahwa konten keluarga spontan juga bisa menjelma jadi ladang cuan.

Keaslian dan kehangatan yang mereka tampilkan membuat penonton merasa terhubung, sehingga konten mereka selalu ditunggu-tunggu.

Menurut para pakar, tren passion economy mulai tumbuh pesat sejak Generasi Z terdampak pandemi Covid-19 dan lebih banyak beraktivitas online.

"Gen Z adalah motor utama tren ini karena mereka lahir di era teknologi dan terbiasa menyalurkan kreativitas lewat media digital," ujar seorang analis media sosial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzi Ghanim

Rekomendasi

Terkini

X