Mengenang Diplomat Jenius H.Agus Salim Yang Lekat Dengan Rokok Kretek

photo author
- Jumat, 11 November 2022 | 07:44 WIB
 Ir. Soekarno dan H.Agus Salim (https://www.tropenmuseum.nl/)
Ir. Soekarno dan H.Agus Salim (https://www.tropenmuseum.nl/)

LIPUTANBEKASI.COM -Demi mengenang jasa dan melanjutkan usaha pasca kemerdekaan maka 10 November ditetapkan sebagai hari  Pahlawan di Indonesia.

Peristiwa sejarah yang melekat pada peringatan jatuhnya 10 November menjadi hari pahlawan sangat erat kaitannya dengan pertempuran arek-arek Surabaya melawan tentara sekutu Inggris.

Pertempuran itu bermula dari tewasnya A.W.S Mallaby perwira tinggi Inggris, dan tuduhan Jenderal Sir Philip Christison menuduh pembunuhan Mallaby dilakukan oleh rakyat Surabaya, padahal Kontak Biro mengatakan Mallaby tewas akibat kecelakaan.

Perlawanan arek-arek Surabaya terhadap inggris berlangsung di seluruh penjuru kota Bung Tomo melalui siaran radionya berbicara kepada segenap pejuang sehingga membakar semangat juang rakyat Surabaya.

Baca Juga: Proyek Dana Bengkak, Indonesia Ajukan Utang Lagi ke China untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sebanyak lebih kurang 20 ribu arek-arek Surabaya menjadi korban, dan 150 ribu lainnya  terpaksa meninggalkan kota tersebut.

Sedangkan dari pihak Inggris setidaknya  1.600 prajurit tewas, hilang dan terluka diperparah dengan banyaknya alat perang mereka yang hancur.

Karena kejadian tersebut sekarang kita kenal Surabaya sebagai kota Pahlawan sekaligus ditetapkannya 10 November sebagai hari pahlawan di Indonesia.

Mengingat banyaknya gelar pahlawan nasional yang diberikan, pada kali ini akan sedikit berfokus pada salah satu Tokoh terkemuka berdarah minang KH.Agus Salim.

Baca Juga: Resep Kue Bandos, Mirip-mirip Kue Rangi

Lahir dengan nama Masyhudul Haq pria kelahiran 8 Oktober 1884 ini adalah salah satu diplomat jenius kebanggaan Indonesia.

Banyak ide-ide atau gagasan beliau yang tertuang dalam bentuk karya tulis. Karir politiknya juga begitu bersinar.

Dimulai pada tahun 1915 H. Agus Salim menjabat sebagai ketua Sarekat Islam kedua setelah Oemar Said Tjokroaminoto.  Selain itu perannya sebagai anggota Panitia Sembilan dan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Selain itu H.Agus Salim juga menjadi salah satu utusan delegasi dalam Konferensi Meja Bundar. Seperti yang sama sama diketahui memiliki peranan besar dalam kedaulatan negara Republik Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hani Subakti

Sumber: YouTube Ferry Irwandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X