nasional

Kesenian Ondel-ondel Yang Kini Beralih Fungsi

Jumat, 11 November 2022 | 16:02 WIB
Ondel ondel Sumber Foto: istockphoto.com
LIPUTANBEKASI.COM - Ondel– ondel kini banyak dijumpai hampir di seluruh sudut Ibu Kota. Di Jakarta ondel ondel sudah berganti peran dan beradaptasi dengan kondisi sosial masyarakat yang ada.
 
Pada mulanya ondel-ondel difungsikan sebagai sarana kebudayaan Betawi juga sebagai “ pengusir wabah atau petaka” menurut kepercayaan adat Betawi.
 
Kebudayaan Betawi saat ini berangsur surut seiring dengan perkembangan zaman. Saat ini, mirisnya ondel-ondel yang menjadi ikon justru dijadikan alat untuk mengemis.
 
“Saat ini ondel- ondel hanya digunakan untuk mengemis, sangat ironis,” menurut Hasnaeni dalam sebuah acara diskusi Aktual Forum bertajuk Tantangan Betawi dalam Arus Liberalisasi Global di Jakarta pada Minggu (6/3)
Dalam kesempatan itu Husnaeni juga menjelaskan, kebudayaan Betawi dalam hal ini ondel-ondel sangat rentan tergusur.
 
Baca Juga: Skuad Mengerikan Timnas Portugal di Piala Dunia 2022: Cristiano Ronaldo Jadi Pilihan Tak Tergantikan
 
Hal itu dikarenakan pesatnya pertumbuha di Jakarta juga pesatnya kaum urban dari luar kota Jakarta yang singgah bahkan menetap di Jakarta.
 
Padahal kebudayaan betawi sangat banyak dan dirasakan sangat menghibur imbuhnya.
 
Sebagai informasi, ondel ondel semestinya ditampilkan secara berpasangan. Bukan tanpa alasan, ondel-ondel laki – laki biasanya dibalut dengan warna gelap yang merupakan siimbol dari kekuatan jahat.
 
Sedangkan ondel-ondel perempuan bernuansa cerah yang melambangkan kekuatan baik.
 
Menilik lebih dalam, sebagai boneka yang cukup besar awalnya boneka ini dibuat dengan bobot yang cukup berat.
 
Baca Juga: Proyek Dana Bengkak, Indonesia Ajukan Utang Lagi ke China untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung
 
Hal itu dapat dilihat jelas secara kasat mata. Pada tradisi terdahulu, sebelum melakukan sebuah pementasan atau acara tradisi. Ada ritual ritual yang harus dijalankan.
 
Biasanya disiapkan sesajen terlebih dahulu atau melakukan ritual dan mendatangi makam yang dinilai keramat. Seperti di daerah Kemayoran, ritual ini dilakukan di makam Kumpi.
 
Sebagai warga Indonesia terlebih masyarakat Jakarta, budaya ini sebaiknya tetap kita lestarikan. Hal itu membuktikan bahwa kita adalah masyarakat yang berbudaya.***
 
 
 

Tags

Terkini