Proyek Dana Bengkak, Indonesia Ajukan Utang Lagi ke China untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

photo author
- Jumat, 11 November 2022 | 07:37 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) (kcic.co.id)
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) (kcic.co.id)

LIPUTANBEKASI.COM – Salah satu proyek ambisius di era Presiden Jokowi Kembali menjadi sorotan, yakni proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Sorotan publik tertuju pada pendanaan proyek bengkak dalam hal pembiayaan, yang membuat pemerintah Indonesia harus mengajukan hutang lagi.

Konsorsium yang menghandle proyek tersebut telah menjalin negosiasi dengan China Development Bank (CDB) untuk untuk dapat menambal pembengkakan anggaran sebesar 1,03 miliar dolar AS atau senilai Rp 16,1 triliun. Yang dimana, 75 persen pembiayaan memang berasal dari pinjaman.

Dwiyana Slamet Riyadi, presiden direktur konsorsium, atau yang dikenal sebagai

Baca Juga: Skuad Mengerikan Timnas Portugal di Piala Dunia 2022: Cristiano Ronaldo Jadi Pilihan Tak Tergantikan

KCIC, mengatakan proyek KCJB senilai 6 miliar dolar AS itu mengalami pembiayaan yang membengkak.

Pembekakan tersebut disebabkan karena beberapa masalah seperti biaya pengadaan tanah yang lebih tinggi, penundaan konstruksi karena pandemi, dan kenaikan harga-harga.

Dilansir dari Rmol.id dari Channel News Asia dalam laporannya pada Rabu (9/11) mengabarkan total peningkatan biaya diperkirakan mencapai 1,45 miliar dolar AS.


Didiek Hartantyo, presiden direktur perusahaan kereta api milik negara PT KAI, salah satu perusahaan dalam konsorsium tersebut menekankan bahwa Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China telah menyetujui 75 persen dari biaya tersebut harus didanai oleh pinjaman bank,

 Baca Juga: Resep Kue Bandos, Mirip-mirip Kue Rangi

Sementara untuk sisanya akan dibiayai oleh pemangku modal yang memiliki kepentingan.

KAI sedang dalam proses meminta persetujuan parlemen untuk penyertaan modal sebesar Rp 3,22 triliun dari negara,

Sementara China Railway Engineering Corporation dan perusahaan negara China lainnya diprediksi akan meningkatkan akuisisinya sebesar Rp 2,15 triliun, menurut Didiek.

Pembengkakan biaya proyek KCJB lebih kecil dari perkiraan awal yang menyebut angka hampir 2 miliar dolar AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hani Subakti

Sumber: dunia.rmol.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X