LIPUTANBEKASI - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim menyatakan Indonesia dan negaranya memiliki potensi perdagangan dan investasi yang sangat besar.
Sebelumnya diketahui, pada 2024, Indonesia merupakan mitra dagang global terbesar keenam bagi Malaysia dan terbesar kedua di antara negara-negara anggota ASEAN.
Perdagangan kedua negara tercatat meningkat sebesar 4,5 persen dari 24,39 miliar dollar AS atau setara Rp394,6 triliun menjadi 25,5 miliar dollar AS pada 2024 atau setara Rp412,5 triliun.
Perihal itu, kini Anwar menyebut potensi kedua bidang tersebut belum dioptimalkan dengan maksimal sampai saat ini.
"Potensi investasi dan dagang negara kita ini terlalu besar. Tetapi kami berdua merasakan kita belum optimalkan keupayaan ini," ujar Anwar dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 27 Juni 2025.
"Dan ini agak disesalkan, tidak waras dari sudut kepentingan dan persahabatan yang terikat di dalam kita," imbuhnya saat juga berbicara di samping Presiden RI, Prabowo Subianto.
Kemudian, Anwar menuturkan pihaknya sepakat dengan 'desakan' Prabowo untuk meningkatkan potensi investasi RI-Malaysia.
"Saya setuju dengan desakan Presiden (Prabowo) supaya langkah-langkah yang munasabah, apapun yang mungkin untuk kita tingkatkan investasi masing-masing negara," imbuhnya.
Lebih jauh, Anwar sempat menyoroti terkait kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS) maupun kondisi geopolitik.
PM Malaysia itu menilai, Indonesia dan Malaysia sama-sama memiliki kekuatan ASEAN.
"Juga hal-hal yang telah menjadi masalah bagi kedua negara ini, kita berkomitmen, berkehendak keras untuk menyelesaikan dalam waktu yang secepat-cepatnya," tutup Anwar.***
Artikel Terkait
Kejagung Periksa 13 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Kredit Sritex, Termasuk Direktur Utama Sritex dan Sejumlah Petinggi Bank BJB
Nadiem Makarim Buka Suara soal Dugaan Korupsi Laptop Chromebook Rp9,9 Triliun, Sebut Ayahnya Pernah Jadi Komite Etik KPK
Duduk Perkara Sengketa 4 Pulau antara Aceh dan Sumut, Kini Keputusan Finalnya Diambil Alih Langsung oleh Presiden Prabowo
Tanggapi Undangan Vladimir Putin untuk Prabowo, Maruarar Sirait Ingatkan Pentingnya Prinsip “Seribu Teman Itu Sedikit” dalam Diplomasi
Tiga Fakta di Balik Ketegasan Presiden Prabowo Tetapkan 4 Pulau Sengketa Masuk Wilayah Aceh, Bukan Lagi Sumatera Utara
Gubernur Khofifah Dipanggil KPK Terkait Dugaan Skandal Korupsi Dana Hibah Jatim, Pemeriksaan Fokus pada Alur dan Penyaluran Dana
KPK Geledah Kantor Taspen di Jaksel Terkait Dugaan Investasi Fiktif, Sejumlah Aset dan Dokumen Penting Langsung Disita
Kaesang Tegaskan Jokowi Tak Akan Maju Jadi Caketum PSI, Ungkap Hal Itu Sudah Dibicarakan Keluarga Saat di Solo
Kaesang Resmi Daftar Lagi Jadi Ketum PSI, Ungkap Ambisi Bawa Partai Lolos ke Senayan dan Ajak Tokoh Besar Gabung dalam Perjuangan
Babak Baru Skandal Korupsi Minyak Mentah Pertamina, 9 Tersangka Resmi Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Proses Hukum Lebih Lanjut