Anwar Ibrahim Nilai Potensi Investasi RI–Malaysia Terlalu Besar tapi Belum Dioptimalkan, Dorong Kolaborasi Ekonomi Lebih Konkret

photo author
- Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:55 WIB
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim (tengah). (Instagram.com/@anwaribrahim_my)
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim (tengah). (Instagram.com/@anwaribrahim_my)

LIPUTANBEKASI - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim menyatakan Indonesia dan negaranya memiliki potensi perdagangan dan investasi yang sangat besar. 

Sebelumnya diketahui, pada 2024, Indonesia merupakan mitra dagang global terbesar keenam bagi Malaysia dan terbesar kedua di antara negara-negara anggota ASEAN. 

Perdagangan kedua negara tercatat meningkat sebesar 4,5 persen dari 24,39 miliar dollar AS atau setara Rp394,6 triliun menjadi 25,5 miliar dollar AS pada 2024 atau setara Rp412,5 triliun.

Perihal itu, kini Anwar menyebut potensi kedua bidang tersebut belum dioptimalkan dengan maksimal sampai saat ini. 

"Potensi investasi dan dagang negara kita ini terlalu besar. Tetapi kami berdua merasakan kita belum optimalkan keupayaan ini," ujar Anwar dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 27 Juni 2025.

Baca Juga: Babak Baru Skandal Korupsi Minyak Mentah Pertamina, 9 Tersangka Resmi Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Proses Hukum Lebih Lanjut

"Dan ini agak disesalkan, tidak waras dari sudut kepentingan dan persahabatan yang terikat di dalam kita," imbuhnya saat juga berbicara di samping Presiden RI, Prabowo Subianto.

Kemudian, Anwar menuturkan pihaknya sepakat dengan 'desakan' Prabowo untuk meningkatkan potensi investasi RI-Malaysia. 

"Saya setuju dengan desakan Presiden (Prabowo) supaya langkah-langkah yang munasabah, apapun yang mungkin untuk kita tingkatkan investasi masing-masing negara," imbuhnya.

Lebih jauh, Anwar sempat menyoroti terkait kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS) maupun kondisi geopolitik.

PM Malaysia itu menilai, Indonesia dan Malaysia sama-sama memiliki kekuatan ASEAN.

"Juga hal-hal yang telah menjadi masalah bagi kedua negara ini, kita berkomitmen, berkehendak keras untuk menyelesaikan dalam waktu yang secepat-cepatnya," tutup Anwar.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ramdani Raihan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X