LIPUTANBEKASI - Rosan Roeslani menyatakan bahwa Danantara akan mengelola aset yang dimiliki GBK yang sebelumya di bawah naungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Hal tersebut disampaikan Rosan Roeslani saat menemui media usai Town Hall Danantara.
“GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya di-value 8 tahun yang lalu itu nilainya 25 miliar Dolar,” kata Rosan di JCC pada Senin, 28 April 2025.
“Nah jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara,” tambahnya.
Rosan juga membeberkan rencana masa depan GBK bersama Danantara, yakni pengelolaan aset agar produktif.
“Dilakukan perencanaan yang matang, agar ini menjadi aset yang produktif, aset yang bisa menghasilkan baik dari return of asset, return of investment,” imbuhnya.
“Jadi ini semua akan, yang tadinya berada di dalam Mensesneg akan berada di bawah Danantara,” tandasnya.
Untuk pengelolaan aset sendiri, Prabowo yakin Danantara akan memiliki total aset hingga 1 triliun US
“Aset dari BUMN ini sebenarnya 900 miliar USD yang banyak disampaikan, sebenarnya sudah lebih dari 900 miliar USD, sudah 982 miliar USD,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa Danantara di masa depan akan mampu mengelola aset negara hingga 1 triliun USD.***
Artikel Terkait
Kisruh Pembayaran Mitra MBG Kalibata Tak Kunjung Selesai, Yayasan MBN Tegaskan Perlunya Data Pendukung Demi Jaga Uang Negara
Kronologi Lengkap Kasus Pengacara Diduga Bawa Senpi di Jakarta Pusat, Bermula dari Insiden Senggolan dengan Angkot
Yayasan MBN Buka Suara soal Tuduhan Pemangkasan Anggaran Makan Mitra MBG Kalibata, Tegaskan Perbedaan antara Kontrak dan Pelaksanaan
Yayasan MBN Tanggapi Tudingan Soal Oknum dan Niat Jahat dalam Kasus Tunggakan Pembayaran Mitra MBG Kalibata: Klaim Tak Berdasar
Yayasan MBN Janji Akan Transfer Langsung Pembayaran ke Mitra MBG Kalibata, namun Masih Tutup Mulut soal Besaran Dana
Polisi Ungkap Asal-usul 3 Senjata Api yang Diduga Milik Pengacara di Jakpus, Salah Satunya Bernilai Rp30 Juta
Menkes Budi Ungkap Realita Pahit Pendidikan Dokter Spesialis: Gengsi Tinggi dan Biaya Mahal Hanya Ramah bagi Kalangan Mapan
GBK Resmi Bergabung dengan Danantara, Rosan Roeslani Sebut Ini Langkah Strategis Namun Tantangannya Tidak Kecil
Town Hall Danantara Digelar Tertutup Mendadak, Presiden Prabowo dan Rosan Roeslani Jelaskan Alasan di Baliknya
Skandal Perundungan Peserta PPDS Diungkap, Menkes Budi: Banyak Senior yang Mengajar Tanpa Status Dosen Resmi