LIPUTAN BEKASI - Timnas U22 Indonesia bersiap memulai perjuangan mempertahankan medali emas SEA Games 2025 dengan jadwal terbaru yang resmi dirilis panitia pelaksana.
Perubahan ini terjadi setelah Kamboja memutuskan mengundurkan diri sehingga terjadi penyesuaian komposisi grup dan jadwal pertandingan.
Semula, Indonesia dijadwalkan memulai laga pertama pada Jumat, 5 Desember 2025, melawan Singapura dalam pertandingan pembuka Grup B.
Namun setelah revisi susunan grup, Singapura dipindahkan ke Grup A dan Indonesia baru akan memainkan pertandingan perdananya pada pekan depan.
Baca Juga: Kerusakan Hutan TNGHS Capai 10 Persen, Ribuan Lubang Tambang Ilegal Diincar Penertiban
Indonesia kini tergabung di Grup C bersama Filipina dan Myanmar yang membuat fase penyisihan grup menjadi lebih padat dan menuntut efektivitas tinggi dalam dua laga penentu.
Pertandingan pertama Timnas U22 Indonesia dijadwalkan berlangsung pada Senin, 8 Desember 2025 pukul 18.00 WIB melawan Filipina di Stadion 700 Anniversary of Chiang Mai.
Setelah menghadapi Filipina, Garuda Muda akan melanjutkan pertandingan kedua yang juga menjadi penentu kelolosan melawan Myanmar pada Jumat, 12 Desember 2025 pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Musim Hujan Dominasi Nusantara, BMKG Ajak Publik Siap Hadapi Dinamika Cuaca
Dari dua pertandingan tersebut, Indonesia wajib memastikan posisi puncak klasemen untuk mengamankan tiket ke semifinal yang hanya menyediakan empat slot bagi tiga juara grup dan satu runner-up terbaik.
Pelatih Indra Sjafri sebelumnya telah mengumumkan daftar 23 pemain yang akan dibawa ke Thailand setelah proses seleksi ketat dalam dua tahap pemusatan latihan pada Oktober dan November.
Skuad ini diisi pemain terbaik dari kompetisi domestik serta empat pemain yang merumput di luar negeri yaitu Ivar Jenner, Dion Marxk, Mauro Zijlstra, dan Marselino Ferdinan.
Marselino menjadi satu-satunya pemain yang telah berpengalaman tampil di ajang SEA Games setelah sebelumnya ikut ambil bagian pada edisi 2021 dan 2023.
Indra Sjafri menegaskan bahwa pemilihan skuad dilakukan berdasarkan data performa pemain selama pemusatan latihan dan pemantauan ketat di kompetisi masing-masing.