LIPUTANBEKASI.COM - Samsung kembali menjadi sorotan setelah kemunculan sebuah perangkat misterius di database Geekbench yang diduga kuat sebagai Galaxy A77.
Perangkat tersebut terlihat menjalankan Android 16 yang menunjukkan bahwa Samsung menyiapkan ponsel ini untuk generasi software mendatang.
Berdasarkan informasi Geekbench, prototipe Galaxy A77 menggunakan RAM 8GB yang umum dipakai di perangkat kelas menengah atas masa kini.
Hal yang paling menarik perhatian adalah penggunaan chipset baru yang belum resmi diumumkan Samsung.
Chipset itu memperlihatkan struktur CPU yang mirip dengan Exynos 2400 dan Exynos 2400e.
CPU tersebut memiliki tiga inti Prime dengan clock hingga 2,78GHz.
Selain itu chipset ini dibekali tiga inti performa dengan kecepatan mencapai 2,3GHz.
Chipset ini juga mempunyai empat inti efisiensi yang berjalan pada clock 1,82GHz.
Struktur CPU tersebut mengisyaratkan bahwa chipset ini tetap mempertahankan konfigurasi deca-core seperti Exynos 2400 dan Exynos 2400e.
Namun clock speed yang lebih rendah membuat chipset ini tampak ditujukan untuk segmen menengah atas dan bukan untuk jajaran flagship Samsung.
Penggunaan chipset kelas menengah yang berbasis arsitektur flagship biasanya dilakukan Samsung untuk menjaga efisiensi, stabilitas, dan harga yang kompetitif.
Banyak pihak menduga chipset tersebut merupakan varian bawah dari keluarga Exynos 2400 yang dioptimalkan untuk produk non-premium.
Strategi ini memungkinkan Samsung memanfaatkan teknologi internal yang sudah matang tanpa harus mengembangkan chip baru dari nol.
Hingga kini belum ada bocoran pasti yang mengungkap desain, layar, maupun konfigurasi kamera Galaxy A77.