Biadab! Kyai di Jember cabuli para Santriwati, Sang Istri beberkan temuan ruangan misterius

LIPUTANBEKASI.COM - Kembali terjadi, seorang pemuka agama di salah satu pesantren Indonesia melakukan tindakan pelanggaran asusila terhadap para santriwatinya.

Aksi bejat yang dilakukan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2, Muhammad Fahim Mawardi ini akhirnya terbongkar karena sang istri mengungkapkan beberapa bukti-bukti aksi cabulnya tersebut.

Fahim Mawardi diketahui mencabuli setidaknya 11 santriwati dan 4 ustadzah di Pondok Pesantren tersebut yang terletak di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.

 6 korban diantaranya diketahui telah menjalani visum.

Baca Juga: Tesla laut? CES menampilkan kapal hidrofoil bertenaga listrik yang berlayar selama lebih dari dua jam

Meskipun tengah menjadi perbincangan dan bulan-bulanan warganet akibat aksi tidak senonohnya tersebut, rupanya Fahim Mawardi masih terlihat santai bahkan masih sanggup memberikan informasi tambahan terkait aksi bejatnya itu.

Ia mengatakan tentang sang istri yang ternyata sudah memiliki bukti-bukti aksi bejat yang dilakukan terhadap 15 orang penghuni Pesantren Al Djaliel 2.

Baca Juga: Minggir, Tesla! Sony meluncurkan mobil listriknya sendiri bernama Afeela di CES

“Dia punya video saya, kalau ada, saya ambil video itu. Saya beli Rp100 juta kemudian setelah itu, kalau sampai ada bukti-bukti itu di meja hijau (pengadilan) saya siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta.

Kalau perlu saya jalan jongkok sambil telanjang bulat. Saya serius bicara ini.” Tutur Fahim Mawardi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi topi untuk pria, Yang melindungi juga nyaman dipakai

Sang istri yang telah menemukan bukti berupa video yang diduga berisikan adegan ciuman dan suara desahan itu kemudian melaporkan Kyai Fahim Mawardi ke kepolisian.

Tak sampai pada video, istri Kyai Fahim Mawardi yang berinisial HA juga menemukan adanya sebuah ruangan misterius yang menggunakan akses fingerprint.

Kamar tersebut diduga adalah kamar yang digunakan oleh Fahim Mawardi sebagai tempat dirinya mencabulu 11 santriwati dan 4 ustadzah tersebut.