Waspada Siklon dan Banjir, Normalisasi Sungai di Madiun Dipacu Lebih Cepat

photo author
- Senin, 8 Desember 2025 | 16:41 WIB
Petugas DPUPR mengerahkan alat berat untuk menormalisasi sungai di jalur Pilangbango menuju perbatasan Rejomulyo guna mencegah banjir
Petugas DPUPR mengerahkan alat berat untuk menormalisasi sungai di jalur Pilangbango menuju perbatasan Rejomulyo guna mencegah banjir

LIPUTANBEKASI - Pemerintah Kota Madiun mempercepat proses normalisasi sungai dan aliran air sebagai langkah mitigasi menghadapi potensi banjir saat hujan deras.

Plt Sekretaris DPUPR Kota Madiun Dwi Setyo Nugroho mengatakan percepatan pengerukan sedimen dilakukan sebagai antisipasi terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh pembentukan siklon.

Ia menyebutkan pembersihan sungai dan drainase harus diselesaikan lebih cepat untuk memastikan kapasitas penampang basah kembali optimal sehingga aliran air menjadi lebih lancar dan risiko luapan dapat ditekan.

Normalisasi tahun ini difokuskan pada sejumlah titik rawan, salah satunya jalur aliran Pilangbango menuju perbatasan Rejomulyo yang memiliki panjang hampir dua kilometer.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Sumatera Meluas, PT Timah Perluas Jangkauan Bantuan

Selain itu, pengerukan juga dilakukan pada saluran air di kawasan Banjarejo yang selama ini menjadi lokasi langganan genangan ketika curah hujan tinggi.

Kecamatan Manguharjo turut mendapat alokasi pekerjaan normalisasi melalui pengerukan sedimen di beberapa titik drainase utama yang berpotensi menghambat aliran air saat hujan deras.

Dwi menjelaskan setiap kecamatan mendapat dua paket pekerjaan normalisasi dengan nilai anggaran sekitar Rp200 juta untuk kebutuhan pengerukan dan pembersihan sedimen.

Baca Juga: Respons Usulan Menhan, Menkes Siap Kerahkan Dokter Magang untuk Pascabanjir Sumatera

Ia menyampaikan pemetaan lokasi pengerjaan ditentukan berdasarkan analisis pola aliran sungai yang dilakukan DPUPR setiap tahun.

Normalisasi, kata dia, memang merupakan program rutin dengan prinsip pengerjaan dimulai dari hilir untuk memastikan aliran air tidak terhambat ketika volume meningkat.

Tahun sebelumnya, normalisasi dilakukan di wilayah Tawangrejo dan berlanjut ke Pilangbango untuk kecamatan Kartoharjo sebagai bagian dari upaya menata aliran sungai dari bagian bawah ke atas.

Di kawasan Banjarejo dan Taman, pengerjaan normalisasi dimulai dari hilir Jalan Diponegoro dan berlanjut hingga Selarangan sebagai langkah untuk mengurangi potensi genangan air.

Untuk Manguharjo, pengerukan sedimen dilakukan mulai dari area Apotek Sugihwaras–Sogaten hingga wilayah Manguharjo yang menjadi titik perlintasan aliran air menuju sungai utama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzi Ghanim

Tags

Rekomendasi

Terkini

X