LIPUTAN BEKASI - Pada tanggal 9 Maret 1945 malam hari, pesawat tempur AS memborbardir serangan bom ke wilayah Jepang.
Pesawat itu menjatuhkan sebanyak 2000 ton bom pembakar di pusat kota Jepang yaitu Tokyo, selama kurang lebih 48.
Sekitar hampir 16mil meter persegi di dalam dan diseluruh kota Tokyo pun terbakar, jumlah korban saat itu diperkirakan antara 80.000 dan 130.000 masyarakat sipil meninggal akibat badai api terburuk pada saat itu.
Pada tanggal 9 Maret, seluruh awak Angkatan Udara berkumpul di pulau Mariana dan Saipan untuk mendapatkan komando militer.
Baca Juga: Penyalur TKI Ilegal Akhirnya Ditangkap BP2MI
Mereka pun mulai melancarkan bom tingkat rendah di Tokyo, dan dimulai pada malam hari itu.
Wilayah pinggiran Tokyo yang bernama Shitamachi menjadi target pengeboman wilayah itu, di diami sekitar 750.000 penduduk yang tinggal dibangunan sempit dan ditemani dengan bangunan yang berbingkai kayu.
Membakar "kayu yang lapuk" adalah sebuah eksperimen malam itu. hal itu juga akan menghancurkan industri ringan yang disebutkan dengan "perusahaan bayangan".
Baca Juga: Mudah, Begini Cara Membuat Permen Dalgona Mirip Dalam Film Squid Game
Artikel Terkait
Jonathan Frizzy Perlihatkan Bukti Luka Jadi korban KDRT, Pengacara: Korban Tak Harus Perempuan
Biji Nangka Rebus bisa Melawan Kanker? Ternyata ini Alasannya
Mengenang Tiga Tahun Gempa dan Tsunami yang Terjadi Di Palu dan Donggala
Dikta Di Nyinyir Netizen Soal Penampilan Barunya Hingga Di Bilang Pemakai Narkoba, Seperti Orang Sakit
Baca Komentar Netizen Membuat Marah Rizki Billar, Lesti Kejora Menenangkan dengan menyanyikan lagu santai