LIPUTANBEKASI.COM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menjadi kepala negara pertama yang berpidato pada hari ke-4 Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, Jumat (26/9/2025) waktu setempat.
Dalam pidato sekitar 40 menit, Netanyahu sempat menyinggung pidato pro Palestina yang disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto di forum yang sama, Selasa (23/9/2025).
Ucapan itu memicu sorotan internasional, terlebih disampaikan di hadapan aula yang sebagian kosong karena aksi walk out delegasi sebelum Netanyahu berbicara.
Di luar markas PBB, ribuan massa pro Palestina melakukan demonstrasi. Mereka menyerukan “Free Palestine” dan menuntut Netanyahu ditangkap atas dugaan kejahatan perang akibat serangan Israel ke Gaza.
Singgung Prabowo di Sidang PBB
Netanyahu secara khusus menyinggung pidato Prabowo yang sebelumnya menawarkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
“Saya mencatat, seperti yang saya yakin Anda juga, kata-kata penyemangat yang diucapkan di sini oleh Presiden Indonesia,” ujar Netanyahu, dikutip dari Times of Israel, Sabtu (27/9/2025).
“Ini adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dan ini merupakan pertanda besar akan apa yang akan terjadi nanti,” imbuhnya.
Pernyataan itu menjadi kutipan penting yang menegaskan sorotan Israel terhadap sikap Indonesia di forum internasional.
Pidato Prabowo: Solusi Dua Negara
Dalam pidatonya di PBB pada 23 September, Prabowo menegaskan bahwa perdamaian hanya bisa dicapai dengan pengakuan kenegaraan Palestina yang disertai jaminan keamanan bagi Israel.
“Untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat, kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keamanan Israel,” kata Prabowo sambil menghentakkan podium PBB.
Ia menilai solusi dua negara akan menghapus kebencian dan kecurigaan yang selama ini menghalangi terciptanya perdamaian sejati.
Netanyahu Balas dengan Strategi Keamanan
Meski menyinggung pernyataan Prabowo, Netanyahu tetap mengedepankan narasi pembelaan atas operasi militer Israel di Gaza. Ia juga menyelipkan sindiran kepada negara-negara yang mendukung Palestina.
“Banyak dari mereka yang berperang melawan Israel hari ini akan pergi besok,” ucap Netanyahu.