Iran Bantah Klaim Trump Soal Pembicaraan Nuklir, Araghchi Tegaskan Tak Ada Niat Mulai Ulang Negosiasi dengan Amerika Serikat

photo author
- Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:35 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi. (x.com/araghchi)
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi. (x.com/araghchi)

LIPUTANBEKASI - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi mengklaim Teheran tidak memiliki rencana untuk memulai kembali pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) perihal kesepakatan nuklir.

Dalam wawancara dengan saluran televisi pemerintah Iran, Araghchi membantah pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang menyebut Washington dan Teheran akan mengadakan pembicaraan soal nuklir pada pekan depan.

"Saya ingin tegaskan bahwa tak ada kesepakatan, pengaturan, maupun percakapan yang dibuat untuk memulai kembali negosiasi," kata Araghchi sebagaimana dilansir dari Reuters, pada Jumat, 27 Juni 2025.

Baca Juga: WNI Ungkap Momen Mencekam di Iran Saat Perang dengan Israel, Cerita soal Serangan yang Terjadi Hampir Setiap Malam

Araghchi menegaskan, sejauh ini pihaknya tidak berniat untuk mengadakan pembicaraan mengenai rencana untuk bernegosiasi kembali, seraya menilai AS penuh dengan 'kontradiksi'.

"Pernyataan mereka (AS) penuh dengan kontradiksi," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Araghchi menyinggung soal pembicaraan nuklir Iran dan AS yang dilakukan sebelum Israel meluncurkan serangan Israel menyerang Iran pada 13 Juni lalu, saat Iran sedang bernegosiasi dengan AS mengenai kesepakatan nuklir.

Sebelumnya, serangan itu langsung dibalas Iran hingga perang kedua negara pecah dan berlangsung selama 12 hari.

Menlu Iran berujar, AS telah berkhianat karena dengan sengaja memikat Iran untuk menyerahkan hak-haknya dan pada saat yang sama mengobarkan perang melalui Israel.

"Dalam negosiasi baru-baru ini, mereka mencoba memikat kami untuk menyerahkan hak-hak bangsa kami. Ketika beberapa peristiwa tertentu terjadi, mereka memberlakukan perang dan melepaskan rezim kriminal Zionis untuk melakukan serangan," terang Araghchi.

Araghchi menekankan peristiwa itu akan menjadi pengalaman bagi Teheran yang membentuk keputusan Iran terkait negosiasi di masa mendatang.

"Meski begitu, diplomasi terus berlanjut. Saya berhubungan dengan beberapa menteri luar negeri," tukasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ramdani Raihan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X