Kasus Mary McElroy, Salah Satu Contoh Stockholm Syndrome!

photo author
Andini P.
- Selasa, 10 Januari 2023 | 17:19 WIB
Potret Mary McElroy Pengidap Stockholm Syndrome (Sumber: Quora)
Potret Mary McElroy Pengidap Stockholm Syndrome (Sumber: Quora)

LIPUTANBEKASI.COM - Pernahkah kamu mendengar mengenai "Stockholm Syndrome"? Ternyata, sindrom ini bisa menguntungkan para penculik sebab sandranya merasa diperlakukan dengan baik,

 
Loh, kok bisa begitu? Terdengar tak masuk akal memang, tetapi nyatanya orang yang disandera dan mengidap Stockholm Syndrome ini malah menaruh rasa iba atau kasihan kepada si penculik.
 
Hal ini disebabkan karena orang yang telah disandera itu merasa diperlakukan baik oleh si penculik dan bahkan mereka dibebaskan, sehingga mereka menaruh kasihan karena aksi baik si penculik tersebut.
 
 
Dan salah satu kasusnya dialami oleh seorang perempuan bernama Mary McElroy. Berikut salah satu kasus Stockholm Syndrome yang bikin kamu geregetan bacanya.
 
Mary McElroy, 25 tahun, sedang mandi ketika dia diculik oleh empat pria. Orang-orang itu masuk ke rumah dengan senapan dan menunggu Mary berpakaian. 

Sebelum membawanya ke rumah pertanian tua dan mengikatnya ke dinding di ruang bawah tanah.
 
Baca Juga: Intip warna baru motor Yamaha All New R15 Connected yang makin gagah!

Ayahnya adalah orang kaya tambang emas untuk uang tebusan! Orang-orang itu membayar $ 30.000 untuk pembebasan Mary. Dia pergi tanpa cedera.

Tiga dari pria itu ditangkap sebulan kemudian dan dikirim ke pengadilan. Namun, Mary mengaku dirawat dengan baik selama 29 jam di penahanan. Salah satu pria itu rupanya memberinya bunga.

Dia diliputi rasa bersalah, dan secara terbuka bersimpati sedemikian rupa dengan para penculik, sehingga dia meminta hukuman itu dibatalkan!
 
Baca Juga: Intip warna baru motor Yamaha All New R15 Connected yang makin gagah!

Mary tetap berteman dengan dua penculiknya, mengunjungi mereka di penjara dan membawakan mereka hadiah.

Namun, ini tidak berakhir dengan baik. Pada saat persidangan, Mary mengalami banyak gangguan. Kondisi mentalnya runtuh. Dia bunuh diri dan meninggalkan catatan bertuliskan:

"Empat penculik saya mungkin adalah empat orang di dunia yang tidak menganggap saya bodoh sama sekali."
 
Baca Juga: Intip warna baru motor Yamaha All New R15 Connected yang makin gagah!

Istilah Stockholm Syndrome menggambarkan serangkaian ciri psikologis yang awalnya diamati pada orang-orang yang disandera. 

Peristiwa penyanderaan ini terjadi selama perampokan bank pada tahun 1973, di Stockholm.

Apa yang terjadi adalah bahwa seseorang dalam penawanan dapat mengembangkan ikatan dengan penyerang mereka. 
 
Baca Juga: Intip warna baru motor Yamaha All New R15 Connected yang makin gagah!

Perasaan bisa berkisar dari empati, hingga ilusi minat romantis dan kemarahan terhadap hukum.

Korban yang telah diselamatkan digambarkan berada dalam kondisi seperti trans. Konsep mereka tentang benar dan salah menjadi kacau. 

Jika penculik tidak menyakiti korban, korban mungkin merasa bersyukur karena telah membuat mereka tetap hidup.
 
Baca Juga: Intip warna baru motor Yamaha All New R15 Connected yang makin gagah!

Satu penjelasan yang mungkin tentang bagaimana sindrom ini berkembang adalah bahwa pada awalnya, korban mungkin diancam hingga ketakutan. 

Korban mengetahui bahwa untuk bertahan hidup, mereka perlu memahami reaksi para penculiknya dan menjadi patuh.

Ini menjadi jaring pengaman mereka, mekanisme pertahanan mereka, yang akibatnya menciptakan, Stockholm Syndrome.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Andini P.

Sumber: Quora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X