Quraish Shihab Ungkap Rasa Duka Mendalam atas Wafatnya Ibrahim Sjarief: Hati yang Sedih, Air Mata yang Mengalir, dan Doa yang Tak Putus

photo author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 18:02 WIB
Almarhum Ibrahim Sjarief (kiri) dan penceramah Indonesia, Quraish Shihab (kanan). (Instagram.com / @ahp.id - @quraish.shihab)
Almarhum Ibrahim Sjarief (kiri) dan penceramah Indonesia, Quraish Shihab (kanan). (Instagram.com / @ahp.id - @quraish.shihab)

LIPUTANBEKASI - Suami jurnalis Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf tutup usia. Kini, jenazah telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Mei 2025 sekitar pukul 10.30 WIB.

Sejumlah tokoh politik hadir dalam prosesi pemakaman jenazah Ibrahim Sjarief. Di antaranya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria selaku politikus Partai Gerindra.

Kehadiran para kerabat itu bermaksud sekaligus mendoakan dan menguatkan keluarga Najwa Shihab yang ditinggalkan almarhum Ibrahim Sjarief.

Ayah Najwa Shihab sekaligus penceramah kenamaan Tanah Air, Quraish Shihab menuturkan keluarganya kini memang sedang berduka, namun bukan duka yang berlarut dirasakan orang-orang terdekat Ibrahim Sjarief.

Baca Juga: Sudah 323 Kloter Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi, Pintu Kedatangan Masih Dibuka Pemerintah Hingga Akhir Mei 2025

"Keluarga tetap stabil, baik, pasrah, legowo. Semua apa yang ditentukan tuhan, itulah yang terbaik," ungkap Quraish Shihab usai pemakaman di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Mei 2025.

"Hati memang sedih, air mata berlinang, tetapi kita tidak berucap kecuali apa yang dikehendaki oleh Tuhan," sambungnya.

Quraish pun bersaksi tentang kebaikan menantunya semasa hidup di dunia, seraya menyoroti banyaknya orang yang berkunjung dalam prosesi pemakaman tersebut.

"Kalau tanya saya, saya berkata dia orang baik. Kalau dia bukan orang baik, tidak sebanyak ini orang yang datang berkunjung, mendoakan," terangnya.

Penceramah kenamaan di Tanah Air itu pun menuturkan tentang ucapan belasungkawa yang paling diajarkan agama Islam.

"Ucapan belasungkawa yang paling diajarkan agama (Islam) itu, Innalillahi wa Inna ilahi Rojiun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali)," ucap Quraish. 

"Dia (Ibrahim Sjarief) memang milik Allah, wajar kalau dipanggil. dan kita semua akan kembali kepada-Nya," sambungnya.

Di sisi lain, Quraish pun tidak menampik kesedihan di hatinya namun tetap menyadari almarhum Ibrahim Sjarief sejatinya hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Tentu semua orang, pada awalnya tidak akan siap untuk kehilangan, tapi sadar akan menyadari bahwa itu milik Tuhan. ketika dia dipanggil, ya memang semestinya dipanggil," tutupnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ramdani Raihan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X