LIPUTANBEKASI.COM - Budaya kerja dinilai memiliki peran besar dalam menentukan keberhasilan sebuah bisnis baru atau start-up pada 2025.
Hal ini terungkap dalam riset terbaru McKinsey yang dirilis pada Juni 2025 dan menegaskan budaya sehat mampu melipatgandakan kinerja perusahaan baru.
"Hal itu dengan cara menetapkan keyakinan dasar, fokus pada kepemimpinan, serta mencontohkan dan merayakan perilaku yang diharapkan," tulis laporan McKinsey.
Dalam risetnya, McKinsey menjelaskan budaya start-up cenderung mudah dijaga ketika tim masih kecil dengan anggota yang sejalan.
Namun, seiring pertumbuhan bisnis hingga melibatkan ratusan bahkan ribuan orang, budaya tersebut bisa melemah.
"Oleh karena itu, pemimpin perlu secara sadar membangun dan menjaga budaya kerja yang sehat," imbuh studi tersebut.
Jika diabaikan, dampaknya bisa serius karena sekitar 26 persen kegagalan bisnis baru dalam perusahaan besar disebabkan oleh masalah budaya.
Untuk mencegahnya, McKinsey merekomendasikan tiga langkah utama yaitu mendefinisikan nilai inti sejak awal, membentuk kepemimpinan yang tepat, dan mencontohkan perilaku budaya dengan memberikan apresiasi kepada karyawan.
"Contoh nyata datang dari sebuah perusahaan energi terbarukan di Eropa. Mereka menekankan kesesuaian budaya dalam perekrutan dan bahkan membentuk akademi khusus untuk meningkatkan keragaman tenaga kerja. Dengan cara itu, perusahaan berhasil menjaga budaya sehat sekaligus mempercepat pertumbuhan," tulis McKinsey.
Selain itu, budaya sehat terbukti menjadi daya tarik bagi tenaga kerja berbakat karena lebih dari 70 persen pencari kerja mencari informasi dari karyawan sebelum melamar.
Riset McKinsey juga mencatat bahwa perusahaan dengan budaya kuat mampu meningkatkan laba operasional hingga 18 persen hanya dalam satu tahun.
"Tingkat pengembalian modal mereka juga 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan budaya lemah," demikian isi laporan tersebut.
Pesan utama yang ditekankan McKinsey adalah budaya kerja sehat bukan sekadar pendukung, melainkan aset strategis yang menentukan daya tahan dan keberhasilan bisnis baru pada 2025.