Lintasan ini akan digunakan sebagai tuan rumah ajang balap tingkat atas di China.
Exeed juga akan memanfaatkan sirkuit tersebut sebagai laboratorium pengembangan teknologi.
Pengujian di lintasan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas kendaraan produksi massal Exeed.
Keikutsertaan Chery di Le Mans juga memiliki nilai historis yang signifikan.
Chery akan menjadi perusahaan otomotif asal China pertama yang berpartisipasi dalam ajang 24 Hours of Le Mans.
Langkah ini memperlihatkan ambisi industri otomotif China untuk bersaing di panggung global.
Menariknya, jajaran mesin pembakaran dalam Chery tergolong tidak terlalu luas.
Mesin ICE terkuat yang dikembangkan Chery saat ini adalah mesin 2.0 liter turbo empat silinder.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 192 kW atau setara 257 hp.
Meski demikian, Chery lebih mendorong pengembangan teknologi plug-in hybrid C-DM.
Sistem plug-in hybrid C-DM ini diklaim mampu menghasilkan output gabungan hingga 455 kW atau 610 hp.
Teknologi tersebut dinilai lebih relevan dengan arah elektrifikasi industri otomotif global.
Chery bukan satu-satunya produsen otomotif China yang aktif mengejar prestasi di dunia motorsport.
Geely melalui Lynk & Co Cyan Racing telah mencatatkan kesuksesan besar di ajang FIA TCR World Tour.
Cyan Racing menjadi salah satu tim tersukses dalam sejarah seri balap TCR.