nasional

Warga Terdampak Banjir Bandang di Aceh Utara Harus Melintasi Jalur Longsor untuk Ambil Bantuan

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB
Menyoroti kisah korban bencana banjir bandang di Aceh Utara yang berjalan kaki puluhan kilometer demi mendapatkan bantuan.

LIPUTAN BEKASI - Linimasa media sosial ramai menyoroti upaya para korban bencana banjir bandang di Sumatera untuk bertahan hidup sejak tragedi pada akhir November 2025 lalu.

Distribusi bantuan bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Aceh masih menghadapi hambatan akibat akses yang sulit dilalui.

Sejumlah warga terpaksa melintasi jalur bekas longsoran tanah yang rawan dan licin untuk mendapatkan bantuan sosial, terutama kebutuhan pokok seperti beras.

Dalam unggahan TikTok @joe_sastra pada Kamis, 11 Desember 2025, terlihat warga berjalan kaki melintasi kawasan jalur KKA Bener Meriah, Aceh Utara.

Baca Juga: 3 Eks Pejabat BTN Tangsel Didakwa Korupsi KUR Fiktif Rp13,9 Miliar, Dana Diduga Dipakai Judi Online

"Masyarakat masih banyak berjalan kaki mencari beras dan BBM," demikian tertulis dalam postingan itu.

Berdasarkan keterangan warga setempat, hanya motor trail atau kendaraan berkapasitas medan berat yang mampu melewati kawasan tersebut.

"Motor trail atau motor yang sesuai, dan nyali besar diperlukan untuk akses rute ini," sambungnya.

Baca Juga: IFG Mantapkan Standar KIP 2026 sebagai Upaya Tingkatkan Kepercayaan Publik

Akibat kondisi itu, warga harus berjalan kaki hingga tiga jam untuk mencapai titik distribusi bantuan terdekat.

Postingan ini memicu simpati warganet yang prihatin dengan kondisi para pengungsi.

"Kemana mereka akan pergi, rumah pun sudah hilang tiada jejak, permudahkanlah urusan mereka," tulis akun @nurulfatihah.

"Aku takut lihatnya, jalannya seperti membelah gunung dan yang di atas sudah tak ada pohon, semoga semuanya selamat," ungkap akun @vinasweet.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat korban jiwa dalam tragedi banjir bandang di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Utara mencapai 37 orang.

Halaman:

Terkini