LIPUTAN BEKASI - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanggung seluruh biaya bagi korban luka maupun meninggal dunia akibat kebakaran Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat pada Selasa.
Ia mengatakan bahwa seluruh korban akan mendapatkan penanganan penuh sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan maksimal kepada warga terdampak insiden tersebut.
Pramono menambahkan bahwa untuk korban meninggal dunia, Pemprov DKI akan membiayai seluruh proses pemakaman guna meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Menurutnya, kebijakan tersebut diambil agar para keluarga korban tidak menghadapi kesulitan tambahan di tengah situasi berduka.
Baca Juga: KBRI Jadwalkan Gelombang Kedua Pemulangan 54 WNI Korban Scam Myanmar pada 12 Desember
Pramono juga memastikan bahwa seluruh korban luka telah dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menangani kondisi mereka dan seluruh pembiayaan akan ditanggung pemerintah daerah.
Ia menegaskan bahwa tidak ada batasan bantuan dan seluruh kebutuhan medis korban akan difasilitasi secara menyeluruh oleh Pemprov DKI.
Pramono menekankan bahwa kebakaran yang merenggut 22 jiwa itu menjadi pelajaran penting bagi setiap pemilik usaha agar memprioritaskan jalur keselamatan di tempat kerja.
Ia menyampaikan bahwa Ruko Terra Drone merupakan bangunan enam lantai namun tidak memiliki fasilitas evakuasi yang memadai sehingga memperbesar risiko saat terjadi keadaan darurat.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di lantai dasar Ruko Terra Drone di kawasan Kemayoran dan tidak menjalar ke lantai atas berkat upaya cepat petugas pemadam kebakaran.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Bayu Meghantara mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar satu jam.
Ia menjelaskan bahwa petugas tiba di lokasi hanya tujuh menit setelah menerima laporan dan langsung berupaya memadamkan api yang membakar lantai dasar bangunan.
Meski api berhasil dipadamkan dengan cepat, insiden tersebut mengakibatkan 22 orang meninggal dunia dan seluruh korban ditemukan dalam kondisi utuh.
Kabid Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Rochmad mengatakan bahwa pemeriksaan DNA tidak diperlukan karena seluruh korban masih dapat dikenali.