LIPUTANBEKASI.COM - Insiden mobil listrik yang menabrak lobi Tjokro Hotel Klaten pada Rabu (22/10) menjadi sorotan publik dan menimbulkan beragam dugaan mengenai penyebab utamanya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, kendaraan yang terlibat adalah MG ZS EV berpelat nomor F, yang melaju hingga menabrak pintu kaca lobi sebelum berhenti di area dalam hotel.
Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai ada beberapa kemungkinan penyebab, mulai dari kesalahan pengemudi hingga gangguan sistem elektrik kendaraan.
“Bisa saja akibat human error, yang salah menginjak pedal gas mobil listrik, mengingat karakter torsi instan pada mobil listrik yang membuatnya dapat melaju sangat cepat dalam waktu singkat hanya dengan tekanan ringan pada pedal gas akibat ketidakterbiasaan atau kepanikan dalam menghadapi respons kendaraan listrik yang berbeda dari mobil konvensional,” ujar Yannes saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Namun menurutnya, potensi malfungsi teknis juga tidak dapat diabaikan, seperti gangguan pada sistem sensor, komputer mobil, wiring, atau software yang menyebabkan kendaraan tidak merespons sebagaimana mestinya.
Ia menambahkan, penyebab pasti hanya dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan teknis menyeluruh oleh pihak berwenang dan pabrikan.
“Bahkan bisa saja menjadi gabungan seluruh faktor-faktor tersebut, untuk mengetahuinya secara pasti jelas perlu penyelidikan lebih lanjut,” kata Yannes.
Yannes juga menjelaskan bahwa perbedaan karakteristik antara mobil listrik dan mobil konvensional (ICE) bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi baru.
“Mobil listrik hanya punya satu gigi dan torsi instan sejak awal, respons pedalnya spontan, sedangkan mobil ICE butuh perpindahan gigi agar tenaga tersalurkan sesuai kecepatan. Karena itu, pengemudi ICE perlu beradaptasi dengan pola akselerasi berbeda dari BEV saat baru memulai mengendarai,” jelasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya edukasi bagi pengguna kendaraan listrik baru agar memahami karakteristik dan cara pengendalian yang berbeda dengan mobil konvensional.