LIPUTANBEKASI. COM - Masih berstatus fresh graduate? Anda wajib ingat sepuluh dasar proses seleksi penerimaan kerja berikut agar lolos keterima.
Ketika masih berstarus fresh graduate, sering muncul dibenak anda bagaimanakah agar lolos keterima proses seleksi penerimaan kerja?
Tentu kamu wajib ingat sepuluh dasar proses seleksi penerimaan kerja berikut ini agar lolos keterima.
Sebelum masuk ke penjelasan sepuluh dasar proses seleksi penerimaan kerja. Mari kita mengenal maksud dari seleksi terlebih dahulu.
Seleksi merupakan pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia. Proses ini dilakukan setelah proses rekrutmen selesai.
Suatu seleksi bertujuan memperoleh tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi sesuai yang dilamar.
Baca Juga: Lirik Lagu Hati-Hati di Jalan-Tulus, Hidup Harus Terus Dijalani Meski Kisah Tak Seperti Harapan
Disesuaikan pula dengan deskripsi jabatan dan kebutuhan organisasi agar semboyan" the right man on the right place"mendekati kenyataan.
Karena itu, perlu sekali ditetapkan dasar kebijakan dalam seleksi, pendekatan dalam seleksi dan penentuan kualifikasi dasar seleksi.
Sehingga ada landasan kuat untuk mencapai hasil penarikan tenaga kerja yang sebaik-baiknya.
Kualifikasi dasar seleksi dengan memperhatikan tujuan seleksi sebagaimana proses seleksi ini berlangsung.
Betapa pentingnya proses seleksi dalam memberikan penilaian terhadap sifat-sifat, watak, dan kemampuan pelamar secara tepat, teliti, dan lengkap.
Sifat, watak, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memenuhi ketentuan dalam deskripsi jabatan harus sejauh mungkin tercermin atau ada pada diri pelamar.
Pada umumnya beberapa kualifikasi berikut ini mendasari atau menjadi dasar dalam proses seleksi, yakni:
1. Keahlian
Keahlian merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar proses seleksi.
Keahlian ini dapat digolongkan menjadi tiga yaitu technical skill, human skill, dan konseptual skill.
Technical skill merupakan jenis keahlian utama yang harus dimiliki para pegawai pelaksana.
Human skill merupakan keahlian yang harus dimiliki mereka yang akan memimpin beberapa bawahan atau lebih.
Sedangkan Conseptual skill merupakan keahlian yang harus dimiliki mereka yang akan memangku jabatan.
Pucuk pimpinan sebagai figur harus mampu mengkoordinir aktivitas-aktivitas utama dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
2. Pengalaman
Dalam proses lamaran suatu pekerjaan, pengalaman selama ini cukup penting dalam proses seleksi.
Suatu organisasi atau perusahaan cenderung memilih pelamar yang berpengalaman daripada yang tidak berpengalaman.
Mereka yang berpengalaman dipandang lebih mampu dalam pelaksanaan pelaksanaan tugas yang akan diberikan.
Di samping itu, tentu, kemampuan intelegensi juga akan menjadi dasar pertimbangan selanjutnya.
Sebab, orang yang mempunyai inteligensi baik biasanya memiliki kecerdasan cukup baik.
Pengalaman saja tidak tepat digunakan sebagai penentu kemampuan seseorang pelamar dalam menyelesaikan tugas dengan baik.
3. Umur
Perhatian dalam proses seleksi juga bertujuan pada masalah umur pelamar.
Usiamu dan usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya seorang pelamar.
Mereka yang usia lanjut, tenaga fisiknya relatif terbatas, meski mereka pada umumnya banyak pengalaman.
Sebaliknya mereka yang muda, mungkin masih vitalitas fisik cukup baik namun labour turn over.
Mereka relatif lebih besar dan tanggung jawab. Mereka pun relatif kurang dibanding yang usia lanjut.
Karena itu yang terbaik adalah pelamar yang berusia sedang, atau sekitar 30 tahun.
Dengan kualitas-kualitas yang disesuaikan keperluan organisasi bersangkutan.
Persoalan berapa sebaiknya umur pegawai agar memberikan prestasi maksimal kepada organisasi merupakan perusahaan yang perlu perhatian tersendiri.
Umumnya perusahaan menolak mempekerjakan mereka yang berusia lanjut karena alasan-alasan, antara lain lambat kerja, kurang kreatif, sukar didik, sering mangkir, dan sering sakit.
4. Jenis Kelamin
Sebagai dasar seleksi, jenis kelamin sering diperhatikan, terlebih untuk jabatan tertentu.
Pada abad ke-20 ini, memang terbuka lebar kesempatan bagi tenaga kerja pria maupun wanita untuk berbagai jabatan.
Jabatan jabatan tersebut ada yang memang dikhususkan untuk pria.
Ada juga yang diusulkan untuk wanita, dan banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis kelamin tersebut.
Dalam hal ini perlu penanggung jawab sumber daya manusia dalam organisasi memperhatikan perundang-undangan sosial yang berlaku.
Contoh perundang-undangan sosial melarang Setiap perusahaan mempekerjakan wanita di pertambangan.
Dan juga wanita tidak boleh dipekerjakan pada malam hari, kecuali perawat kesehatan di Rumah Sakit.
Dari uraian itu terlihat, dalam penentuan kualifikasi pelamar kerja umum masalah jenis kelamin menjadi salah satu dasar dalam proses seleksi.
5. Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendidikan dan latihan sebelumnya pendidikan dan latihan yang dialami pelamar menentukan hasil seleksi selanjutnya dan kemungkinan penempatan dirinya dalam organisasi beladiri diterima. Tanpa Latar belakang pendidikan pelamar ini, organisasi akan sulit menyeleksi.
6 . Keadaan Fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja penting dalam proses seleksi.
Sebab bagaimanapun juga suatu organisasi secara optimal senantiasa ingin memperoleh tenaga kerja yang sehat jasmani maupun rohani.
Bahkan postur tubuh yang baik untuk jabatan tertentu. Bagi pelamar yang memiliki keadaan fisik baik.
Jelas dia lebih beruntung dalam proses seleksi. Tentunya, juga tetap dengan memperhatikan faktor-faktor lain lagi.
7. Tampang
Kalau orang barat menyebut personal appearance, itu artinya tanpa seseorang dihadapan orang lain atau yang tampak pada orang lain.
Dalam jabatan-jabatan tertentu, tanpa juga merupakan salah satu kualifikasi yang menentukan keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas.
Misal: tugas sebagai pramugari, pelayan toko, hubungan masyarakat, dan sebagainya. Pada umumnya persyaratan tapak ini merupakan kualifikasi tambahan untuk jabatan tertentu.
8 . Bakat
Bakat seorang pelamar turut memang kunci sukses dalam proses seleksi titik bakat ini dapat nampak pada tes-tes fisik maupun psikologis.
Dengan tes-tes tersebut dapat diketahui bakar-bakar tersembunyi yang suatu saat dapat dikembangkan selain bakat yang telah ada
9. Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang yang tidak dapat dipengaruhi pendidikan, berhubungan langsung dengan emosi seseorang.
Temperamen merupakan sifat yang mempunyai dasar pada faktor-faktor dalam jasmani bagian dalam ditimbulkan proses-proses biokimia.
Temperamen seseorang itu bermacam-macam, antara lain, periang, tenang tentram, dan pemarah.
Temperamen ini menentukan pula sukses tidaknya seleksi dan atau di mana seseorang pelamar, bila lulus akan ditempatkan dalam organisasi .
10. Karakter
Karakter berbeda dengan temperamen meskipun ada hubungan erat antara keduanya.
Temperamen adalah faktor endogen sedangkan karakter faktor eksogen.
Karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat diubah.
Meskipun semua kualifikasi ini penting, tetap harus dicatat, tidak seluruh kualifikasi itu harus dimiliki seseorang pelamar atau calon Pegawai.
Kualifikasi amat tergantung pada job specification jabatan tertentu, tergantung pada jabatan yang lowong dan perlu diisi .***
Artikel Terkait
Simak, 8 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Setelah menjadi Freshgraduate