LIPUTANBEKASI.COM - PJ Gubernur DKI Jakarta saat ini lebih baik menangani banjir daripada Anies Baswedan, masa sih?
Baru-baru ini Anies Baswedan menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan kemudian digantikan oleh Pak Heru sebagai pejabat sementara alias pelaksana tugas.
Nah beberapa orang merasa kalau PJ yang baru ini lebih handal menangani banjir daripada gubernur definitif sebelumnya.
Bukan tanpa alasan birokrat senior ini dianggap lebih baik, gara-gara saat malam tahun baru pun keadaan ibukota tetap kondusif.
Padahal jika dibandingkan dengan tahun baru 2020 lalu, ibukota Jakarta diterjang banjir dahsyat tetapi tidak ditangani dengan cepat oleh pemprov.
Yang membuat warga kocar-kacir juga akibat tidak adanya peringatan dini kalau bakal ada banjir dahsyat, hal ini membuat warga tidak bisa siap-siap untuk antisipasi.
Jika mau membandingkan dengan Heru saat malam tahun baru 2023, ia mengarahkan jajarannya untuk langsung melakukan perawatan dan pembersihan pada area yang rawan terkena banjir.
Agar nantinya jika ada air yang meluap bisa ditangani secepatnya, kerennya lagi nih mantan walikota Jakarta Utara ini juga mengupayakan untuk menyelesaikan lebih cepat kali Ciliwung.
Harapannya agar cepat mengalir ke kanal banjir timur. Bukan cuma itu saja, pada saat cuaca ekstrim melanda Jakarta.
Heru langsung memberikan himbauan ke kantor dan perusahaan swasta untuk melakukan work from home biar tidak terkena macet dan tidak membahayakan masyarakat.
Masyarakat juga merasa jika di penghujung tahun dan di awal tahun 2023 ini mereka merasa jauh lebih aman karena program penanganan banjir yang disediakan pejabat baru ini cukup bisa diandalkan.
Seperti peringatan dini dan bantuan darurat yang sangat membantu masyarakat. Dari program ini sebenarnya pria kelahiran Sumatera tersebut tetap mengambil kebijakan-kebijakan Anies Baswedan.
Contohnya seperti sumur resapan di daerah cekungan, katanya itu sangat cocok untuk penanganan banjir luapan dari air sungai.
Beliau juga melakukan hal yang sama dengan Presiden Jokowi dan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yaitu melakukan pengerukkan dan pembersihan pada kali yang dilewati banjir.
Selain dari program Anies dan Jokowi, pendekatan yang diambil untuk menangani banjir adalah pembangunan waduk dan normalisasi kali.
Beliau berpendapat banjir Jakarta penyebabnya ada tiga yaitu Rock, Hujan, dan kiriman banjir.
Semangat juang dari Heru patut diapresiasi, padahal masa jabatannya hanya satu tahun saja. Semoga saja dapat menjadi contoh untuk Gubernur baru DKI Jakarta nantinya.***