LIPUTANBEKASI.COM – Kemunculan COVID-19 subvarian Omricon BA.4 dan BA.5 di Indonesia menjadi perhatian Pemerintah setelah terdeteksi pada 6 Juni 2022.
Hingga saat ini, ada delapan kasus kemunculan subvarian baru di Indonesia yang sudah terkonfirmasi. Tiga kasus merupakan imported case dan sisanya transmisi lokal.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, imported case disebabkan karena adanya kedatangan dari luar negeri delegasi pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di bali pada 23-28 Mei 2022.
Baca Juga: Menkes Sebut Pasien Terinfeksi Varian Delta Beresiko Meninggal 4 Kali Lebih Tinggi Dari Pada Omicron
“Sisanya lima kasus merupakan transmisi lokal,” ujar Menkes Budi dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin 13 Juni 2022.
Budi mengkonfirmasi, dari 8 orang yang tertular BA.4 dan BA.5, hanya satu orang yang bergejala sedang dan belum mendapatkan vaksin booster. Sementara tujuh orang terinfeksi lainnya sudah mendapatkan vaksin booster dan semua tanpa gejala atau bergejala ringan.
Meskipun kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik, Menkes tetap mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada.
Baca Juga: Perayaan Idul Fitri 2022 Aman dari Omicron BA.2, Kemenkes: Kami Perlu Lihat Lagi Situasinya
“Bapak Presiden memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita hati-hati,” katanya.
Artikel Terkait
Kenali 7 Gejala Omicron, Tidak Ada Anosmia
Pertanda Tubuh Terpapar Covid-19 Varian Omicron dan Cara untuk Mengatasinya
Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Flu Biasa, Ini Penjelasannya
Gejala Omicron yang Mirip Gejala Flu, Pengobatan Rumahan Bisa dengan Madu
Gejala Awal Anak Terpapar Omicron, Wajib Waspada Jika Terdapat Gejala Ini
Berita Terbaru, Cara Sembuh dari Omicron yang Wajib Kamu Ketahui!
252 Kasus Omicron 'Siluman' Terdeteksi, Kemenkes: Kuncinya 3M dan 3T