Tahun 2023 Diprediksi Gerhana Akan Terjadi 4 Kali, Bagaimana Gerhana Matahari Hibrid 2023 Dapat Terjadi?

- Kamis, 20 April 2023 | 07:48 WIB
Gerhana matahari hibrid 2023 diprediksi terjadi hari ini Kamis (20/04/2023) (kjpargeter via Freepik.com)
Gerhana matahari hibrid 2023 diprediksi terjadi hari ini Kamis (20/04/2023) (kjpargeter via Freepik.com)

PROMILENIAL.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah memprediksi bahwa pada tahun 2023 akan terjadi empat kali gerhana sebagaimana dilansir dari siaran pers situs resmi BMKG yang diterbitkan pada Senin (06/03/2022) kemarin.

Empat gerhana tersebut dirincikan sebagai berikut:

Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrid 2023 Diprediksi Kamis Besok, Berikut Ketentuan & Tata Cara Shalat Gerhana dalam Islam

1. Gerhana Matahari Hibrid (GMH) yang akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023 yang bisa diamati dari Indonesia,
2. Gerhana Bulan Penumbra (GMP) yang akan terjadi pada Jumat - Sabtu, 5-6 Mei 2023 yang bisa diamati dari Indonesia,
3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan terjadi pada Sabtu, 14 Oktober 2023 yang bisa diamati dari Indonesia,
4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang akan terjadi pada Minggu, 29 Oktober 2023 yang bisa diamati dari Indonesia

Baca Juga: Resep Es Cincau Gula Merah Cocok di Siang Hari

Pada hari Kamis ini (20/04/2023), tepatnya di akhir Ramadhan, diprediksi akan terjadi gerhana matahari hibrid yang merupakan fenomena unik dan bisa diamati di Indonesia. Terakhir kali fenomena ini terjadi terpantau pada 3 November 2013, tepatnya di Wilayah Amerika Selatan.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan gerhana matahari hibrid? Dan bagaimana fenomena gerhana matahari hibrid 2023 dapat terjadi?

Menurut BMKG, gerhana matahari adalah secara umum adalah peristiwa tertutupnya sinar matahari yang menuju Bumi oleh Bulan akibat pergerakan posisi matahari, bulan, dan bumi.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Kue Biji Ketapang yang Enak

Gerhana matahari memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah gerhana matahari hibrid.

Gerhana matahari hibrid merupakan gabungan dari gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara bersamaan dalam satu waktu.

Fenomena ini terjadi akibat posisi matahari, bulan, dan bumi berada tepat dalam satu garis. Bulan menghalangi sinar matahari menuju bumi sehingga bayang-bayang bulan jatuh di atasnya.

Akibat formasi tersebut, suatu wilayah bisa mengamati bahwa piringan bulan lebih kecil dari matahari sehingga membentuk gerhana matahari cincin.

Namun, di wilayah lain, dapat diamati bahwa piringan Bulan memiliki ukuran yang sama dengan matahari sehingga terjadi gerhana matahari total.

Inilah mengapa disebut dengan gerhana matahari hibrid.

Halaman:

Editor: Arifka Brilliana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pecinan di Magelang, Dulu dan Kini

Selasa, 9 Mei 2023 | 10:19 WIB

Makanan Khas Magelang, Yang Manis dan Merakyat

Selasa, 9 Mei 2023 | 07:44 WIB

fakta dan lirik lagu Indonesia Raya

Sabtu, 6 Mei 2023 | 12:56 WIB

Klarifikasi Awbimax Reborn terkait Visa Protection

Sabtu, 15 April 2023 | 10:12 WIB

Demokrasi adalah paradoks

Kamis, 13 April 2023 | 10:42 WIB

Menu Takjil Ramadhan Praktis dijamin Laris Manis

Kamis, 16 Maret 2023 | 11:32 WIB

Terpopuler

X