Frank Hoogerbeets Selain Meramal Gempa Turki Ternyata dulu juga pernah Meramal Gempa laut banda.

- Jumat, 10 Februari 2023 | 10:26 WIB
Frank Hoogerbeets Selain Meramal Gempa Turki Ternyata dulu juga pernah Meramal Gempa laut banda.
Frank Hoogerbeets Selain Meramal Gempa Turki Ternyata dulu juga pernah Meramal Gempa laut banda.


Liputanbekasi.com- Nama Lengkap Frank Hoogerbeets muncul segera setelah gempa dahsyat di Turki dan Suriah pada Senin (6 Februari).

Bagaimana bisa Frank meramalkan gempa mematikan di Turki dan Suriah tiga hari sebelumnya.

Frank pertama kali mengunggah ramalan gempa Turki ke Twitter pada hari Jumat (2 Maret).

Frank menulis tentang kemungkinan gempa besar bermagnitudo 7,5 pada saat itu.

Frank melaporkan bahwa gempa akan berdampak serius pada empat wilayah, yaitu Turki selatan, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Baca Juga: Live Ayu ting ting dan Boy William: Boy sebut Ayu berbeda saat di chat WA Kangen Yaudah Kangen?

"Cepat atau lambat wilayah ini (Turki Tengah Selatan, Yordania, Suriah, dan Lebanon) akan mengalami gempa M 7,5," tweet Frank Hoogerbeets pada 3 Februari 2023.

Siapa sangka, prediksi Frank tentang gempa mematikan akhirnya menjadi kenyataan. 3 hari kemudian.

Namun, besaran gempa berkekuatan SR yang melanda Turki dan Suriah ternyata berkekuatan 7,8 SR dan tidak sama dengan prediksi Frank.

Menurut akun Twitter resminya, Frank adalah seorang ilmuwan yang tinggal di Belanda dan bekerja untuk SSGEOS.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Ku Yang Selalu Salah’ - Betrand Putra Onsu, Trending Satu di YouTube Musik

SSGEOS adalah lembaga penelitian yang namanya berasal dari singkatan Solar System Geometry Survey.

SSGEOS bertanggung jawab untuk mengamati geometri antara benda langit yang terkait dengan aktivitas seismik.

Misi SSGEOS adalah untuk memprediksi bagaimana geometri tata surya juga dapat menjadi faktor penyebab gempa bumi.

"Kami fokus pada gempa berkekuatan 6 ke atas, karena gempa bumi dalam kategori ini cenderung lebih sering terjadi saat planet mencapai posisi tertentu di tata surya, yang menjelaskan konsentrasi gempa bumi besar kapan saja," badan tersebut.

Baca Juga: Merasa di Rendahkan, Ferry Irawan Akhirnya Menggugat Cerai Venna Melinda

Menulis SSGEOS kemudian menjelaskan bahwa penemuan geometri Tata Surya menyebabkan gempa bumi pertama pada 23 Juni 2014.

Saat itu terjadi gempa bermagnitudo 6 di Samudera Pasifik Selatan, disusul gempa bermagnitudo 7,9 di Samudera Pasifik Utara.

Pada saat yang sama terjadi fenomena di ruang angkasa, yaitu enam benda langit yang tergabung dalam segitiga dalam hubungan planet-planet.

Halaman:

Editor: Andini P.

Sumber: Twiter Frank Hoogerbeets @hogrbe

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Met Gala, fakta dan realitanya

Rabu, 3 Mei 2023 | 20:41 WIB

KACAU! Yesus di Kenya, Mesiah di Korea Selatan

Sabtu, 15 April 2023 | 10:08 WIB

Terpopuler

X