Liputanbekasi – Pada tahun 1960-an industri gula di Amerika Serikat, sedang gencar-gencarnya mempromosikan segala makanan dan minuman yang mengandung kadar gula yang disesuaikan.
Saat bersamaan, seorang ahli nutrisi terkenal juga sedang mempublikasikan jurnal hasil penelitiannya di Universitas Harvard.
Kejadian yang terjadi secara bersamaan itu bukan secara kebetulan, faktanya memang sudah dirancang sedemikian rupa agar terlihat mulus tanpa kendala sedikitpun.
Baca Juga: Profil Lengkap Katy Louise Saunder, Istri Song Joong Ki! Instagram, Usia, hingga Karir
Penelitian yang di publikasi secara besar-besaran oleh ahli nutrisi itu, mengulas tentang penyakit jantung yang terjadi disebabkan oleh lemak dan kolesterol, serta mengurangi peran gula di dalamnya.
Seorang yang mengeluarkan penelitian tersebut bernama Dr. Mark Hegsted. Beliau terungkap memalsukan hasil penelitian ke dalam jurnalnya, karena sudah ada kesepakatan antara dirinya dengan industri gula ternama di Amerika Serikat.
Tak disangka, ternyata orang-orang yang terlibat dalam industri gula di Amerika Serikat ini, membentuk 1 asosiasi bernama ‘Sugar Association’. Mereka menggarap project yang dinamakan project 226. Tujuan dibentuknya project 226 ini untuk membiayai Top Scientist, atau ilmuwan-ilmuwan terkenal yang bergerak di bidang industri tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Area Prioritas Kerja Sama yang di Lakukan oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Upaya yang dilakukan Sugar Association guna mempertahankan image baik di industri gula terhadap penyakit jantung koroner. Agar para ilmuwan mengeluarkan hasil penelitian yang mendeskreditkan lemak dan kolesterol sebagai penyebab utama dari penyakit jantung.
Mark Hegsted mendoktrin publik bahwa segala penyakit jantung itu diasumsikan untuk menyudutkan lemak dan juga kolesterol. Dampak penelitian ini cukup serius hingga pemerintah federal Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan untuk membatasi konsumsi lemak dan kolesterol.
Dr. Cristin Kearns seorang peneliti mengungkap tabir palsu yang berkedok penelitian dari sang ahli nutrisi itu. Cristin menemukan bukti-bukti manipulatif hasil jurnal yang dipublikasikan oleh Mark Hegsted.
Baca Juga: Sweet Banget! Anak Kembar ini Berbagi Makanan, Parenting Orangtua dinilai Sukses Oleh Netizen
Cristin mengungkap bahwa Mark Hegsted dibiayai sekitar Rp 630.000.000 demi peluncuran jurnal palsunya itu. Ia juga menemukan dokumen surat menyurat antar dua kubu yang bersekongkol ini.
Industri gula kala itu memang memiliki keterlibatan yang cukup kuat untuk menggiring opini publik dan memberikan citra baik terhadap perusahaannya. Lalu Mark Hegsted menjalankan misi tersebut sesuai arahan industri gula terbesar yang licik.
Artikel Terkait
Bus Listrik Merah Putih G20 Diluncurkan Menhub Bersama Perguruan Tinggi Dan Pelaku Industri
Mengenal Web 3.0 Serta Pengaruhnya Pada Crypto dan Industri Kreatif
Antisipasi Ancaman Ekonomi Global, Kemenperin Luncurkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI)
Mobil Listrik: Transformasi Industri Otomotif dengan Penurunan Emisi dan Peningkatan Efisiensi Energi
Esport di Indonesia Berkembang Pesat: Industri Berpotensi Rp 1 Triliun Tahun 2023