LIPUTANBEKASI.COM – Badai Pemutus Hubungan Kerja atau PHK telah dilakukan oleh beberapa perusahaan teknologi dunia sepanjang tahun 2022. Peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi dan telah diprediksi oleh sejumlah pengamat. Di tahun 2022, perusahaan teknologi (tech companies) kelas kakap, seperti Tesla, Netflix, dan Spotify tak bisa lolos dari gejolak krisis moneter.
Dilansir dari Trueup.io, tercatat 57.914 pekerja yang terkena PHK masal di berbagai perusahaan teknologi dunia pada awal tahun 2023. Sedangkan, pada tahun 2022 jumlah perusahaan teknologi yang melakukan PHK sebanyak 1.525 entitas dengan 237.874 pekerja yang terkena dampaknya.
Jika dilihat menurut data yang dikutip dari Layoffs.fyi, sabtu, 21 Januari. Pada tahun 2022 tercatat 1032 perusahaan teknologi melakukan PHK 155.126 pekerjanya. Sementara di tahun 2023, tercatat 154 perusahaan teknologi dengan PHK dan 55.324 pekerja diberhentikan.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Yolla Yuliana, Pemain Voli Cantik yang Bisa Bikin Kaum Adam Meleleh
Secara keseluruhan, perusahaan teknologi tersebut beralasan karena sulitnya mengahadapi krisis ekonomi yang tengah mengalami hambatan ini dan penurunan pasar setelah pandemic COVID-19 berlalu.
Belum genap sebulan pada tahun 2023, lima perusahaan berbasis teknologi juga harus memutuskan pemberhentian ratusan hingga ribuan pekerja. Dikutip dari kumparan.com, berikut ini lima perusahaan teknologi dunia yang umumkan pemutus hubungan kerja atau PHK besar-besaran.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Yolla Yuliana, Pemain Voli Cantik yang Bisa Bikin Kaum Adam Meleleh
Perusahaan Teknologi Dunia yang Umumkan PHK di 2023
- Alphabet
Alphabet Inc. merupakan induk dari perusahaan yang memproduksi mesin pencari (search engine), perangkat lunak, komputasi web, dan periklanan online. Google berada di bawah nauangan perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Stephen Verily. Induk usaha Google ini akan melakukan PHK terhadap 12.000 atau 6 persen pekerjanya.
- Microsoft
Badai Pemutus Hubungan Pekerja atau PHK masih menghantam Microsoft yang dimanan tahun lalu berulang kali melakukan PHK. Pada juli tahun lalu, PHK terjadi terhadap sejumlah pekerjanya, beberapa hari setelah pembuatan perangkat lunak memulai tahun fiscal 2023, tekena imbas dari perubahan struktural.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Yolla Yuliana, Pemain Voli Cantik yang Bisa Bikin Kaum Adam Meleleh
Sebulan setelah itu, Microsoft kembali melepaskan 1.000 pekerjanya dengan total 221 karyawan pada 30 Juni 2022.
Pada tahun 2023 kini menyatakan, perusahaan raksasa teknologi mengumumkan akan melakukan PHK kepada 11.000 atau setara 5 persen total pekerja globalnya.
CEO Microsoft, Satya Nadella mengirimkan email kepada staf yang terdampak. Produsen perangkat lunak computer tersebut mengambinghitamkan perubahan prioritas pelanggan dan kondisi ekonomi makro sebagai dalang utama.
Artikel Terkait
HAECHAN NCT 127 OFF DARI JADWAL KEGIATAN KONSER, KENAPA DENGAN HAECHAN?
Jurgen Klopp kagum dengan pengeluaran besar Chelsea, dan Dia akan merayakan pertandingan ke seribu
Imlek di Bekasi ke Klenteng Hok Lay Kiong
Makanan khas imlek, Salah satunya karena warnanya keemasan
4 Fakta Mengerikan Mengenai Alam Semesta, Nomor 2 Kamu Pasti Pernah Dengar!
Airlangga Tegaskan Golkar Sudah Resmi Umumkan Calon Presiden
Tampil Gemilang, Kyrie Irving Sumbang 48 Poin Dalam Laga Nets vs Utah Semalam.