LIPUTANBEKASI.COM - Kecemasan umumnya mempengaruhi anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak dan remaja mungkin mengalami kecemasan sebagai respons terhadap tekanan teman sebaya, dinamika keluarga, dan kondisi kesehatan mental yang mendasarinya.
Berikut adalah 4 pendekatan yang dapat Anda gunakan untuk membantu anak atau remaja dalam menghadapi kecemasan.
1. Perhatikan gejalanya
Gejala kecemasan dapat bervariasi sedikit di antara anak-anak, tetapi satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa anak-anak, terutama yang lebih muda, biasanya akan lebih banyak mengeluh tentang gejala fisik kecemasan daripada gejala emosional.
- Sakit kepala
- Mual
- Sesak napas
- Sakit perut
- Perubahan nafsu makan atau berat badan
- Kurang kemauan untuk mencoba hal baru
- Ledakan kemarahan
- Sering menangis
- Menghindari hal-hal yang dulu mereka sukai
2. Bantu anak dalam mengidentifikasi pemicunya
Bantu anak dalam mengidentifikasi apa yang memicu kecemasan mereka dengan mendorong mereka untuk membuka perasaan mereka dan menanyakan mengapa mereka merasa seperti itu.
Hal-hal yang biasanya memicu kecemasan untuk anak-anak termasuk tekanan akademis, perubahan besar dalam hidup seperti pindah atau kematian dalam keluarga, pelecehan atau pengabaian, dan konflik di rumah.
Ketahuilah bahwa anak mungkin tidak selalu dapat menunjukkan dengan tepat penyebab kecemasannya. Bahkan ketika mereka bisa, mereka mungkin tidak dapat melakukan apa pun tentang pemicu tertentu.
3. Dorong mereka untuk bergerak
Sebuah studi besar tahun 2020 menemukan bahwa anak-anak yang melakukan olahraga sedang hingga berat seperti bersepeda, berolahraga, dan berjalan kaki ke sekolah
Jadi, ketika anak mengatakan bahwa mereka merasa cemas atau khawatir, bantu mereka mengatasi perasaan ini dengan melakukan salah satu kegiatan berikut bersama-sama:
- Jalan - jalan di alam
- Memainkan olahraga favorit
- Pergi berenang
- Naik sepeda
4. Terhubung dengan profesional pediatrik
Orang tua tidak perlu khawatir jika anak mengalami beberapa perasaan cemas yang lewat, terutama sebagai respons terhadap pemicu tertentu.
Tetapi jika anak terus merasa cemas lama setelah situasi stres teratasi, atau kekhawatiran mereka semakin memburuk dari waktu ke waktu, mereka mungkin mengalami gangguan kecemasan .
Tanda-tanda lain dari gangguan kecemasan, menurut Mannis, meliputi:
- Perubahan perilaku, seperti kemurungan, ledakan kemarahan, kemelekatan, atau menangis
- Pikiran negatif yang konsisten atau kekhawatiran
- Menarik diri dari keluarga atau teman
- Menghindari hal-hal yang dulu mereka nikmati
- Sering mengeluh sakit perut atau kepala
- Masalah tidur, seperti terbangun di tengah malam atau mengalami mimpi buruk
- Tanyakan kepada dokter anak, psikolog sekolah, atau pekerja sosial untuk rujukan ke terapis.
Diatas merupakan 4 pendekatan yang dapat digunakan untuk membantu anak dalam menghadapi kecemasan.***
Artikel Terkait
Tips Lolos Kartu Prakerja, Bantuan Sosial Presiden Jokowi - Simak Penjelasannya
Penting! Tips sebelum membeli Motor Bekas: Aman dan Mudah
Semasa Hidupnya Hanya Sakit 2 Kali! Beginilah Tips dan Trik Sehat Ala Baginda Rasulullah saw.
Bermakna Islami yang Indah! 6 Tips Terbaik Memberi Nama Bayi Ala' Rasulullah saw
Tips Merawat Mesin Motor Matic agar tidak cepat rusak - Simak Penjelasannya