LIPUTANBEKASI.COM- Asam Florida yang berasal dari gunung api itu berupa cairan atau gas korosif bening, tidak berwarna, berasap dan berbau menyengat.
Gas ini bisa menyebabkan iritasi hidung dan mata pada konsentrasi kurang dari 5 ppm. Dgas = 0,7 g / L.
Kelarutan gas dapat bercampur dalam semua proporsi. PEL = 3 ppm di udara, 2 mg / m3 udara.
Untuk jangka pendek, gas yang mengandung Asam Florida ini dapat menyebabkan iritasi ekstrem dan korosi pada kulit dan selaput lendir.
Baca Juga: Sulfur Dioksida dari Gunung Api, Menjadi Pemicu Penyakit Pernapasan pada Manusia?
Kontak dengan mata akan menyebabkan luka bakar, dan jika tidak segera dihilangkan akan menyebabkan kebutaan.
Paparan pada kulit dapat menghasilkan luka bakar parah dan lambat sembuhnya atau sulit pulih.
Kemudian dampak jangka panjangnya berupa perubahan pada tulang serta iritasi kronis pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Baca Juga: Awas! Inilah 2 Jenis Gas Karbon yang Dimuntahkan Gunung Api!
Gunung Laki (Islandia), yang meletus antara 1783 hingga 1785, antara lain menyebabkan kolom letusan yang naik.
hingga ketinggian maksimum 15 km dan masuk ke atmosfer berupa 219 Mt SO2, 7,0 Mt HCl, dan 15,0 Mt. HF selama 8 bulan.
Kabut gas di ketinggian rendah menyebabkan rumput yang terkontaminasi fluor menjadi kerdil.
Menyebabkan hilangnya lebih dari 50% ternak yang merumput di Islandia.
Baca Juga: Inilah Karakteristik Asam Klorida (HCl) yang Berasal dari Letusan Gunung Api!
Akibatnya, hal ini menyebabkan kelaparan, berbagai penyakit dan dua musim dingin yang parah.
Artikel Terkait
Keseruan Hari Gizi Nasional dan Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas
Pizza Hut Adakan Promo Pizza Cheese Overload Mulai Hari Ini Hingga Besok, Apakah Berlaku di Seluruh Outlet?
Begini Tips Menambah Nafsu Makan Bagi Bayi yang Malas Makan ala Nikita Willy
Bahaya Dusta, Bukan Hanya Sekedar Dosa Biasa!
Lumpur dari 'Pulau' yang Muncul akibat Gempa Maluku 10 Januari 2023 Memiliki Banyak Manfaat