LIPUTANBEKASI.COM - Pekan lalu, NASA meluncurkan penerbangan pesawat ruang angkasanya Artemis l yang telah lama ditunggu-tunggu, yang pertama dari beberapa misi untuk membangun komunitas keberadaan manusia di dan sekitar bulan.
Walaupun ini baru permulaan dari misi yang panjang ini, seorang pejabat NASA mengatakan langkah-langkah besar dapat dilihat lebih cepat dengan lebih cepat.
Howard Hu, manajer bagian program untuk pesawat ruang angkasa Orion di atas penerbangan Artemis l, mengatakan kepada BBC bahwa NASA berencana untuk membuat manusia hidup di bulan lebih cepat.
Baca Juga: Bukan Apple, Ini Daftar 4 Perusahaan Amerika yang Bikin Betah dan Karyawannya Paling Bahagia
"Pastinya dalam dekade ini, kita akan memiliki orang yang hidup (di bulan)," katanya kepada BBC. "Durasinya, Anda tahu, tergantung pada berapa lama kita akan berada di permukaan.
Mereka akan hidup, mereka akan memiliki habitat dan mereka akan memiliki penjelajah di tanah. Jadi, kita tidak hanya bisa untuk bekerja mengantarkan manusia ke bulan, membawa manusia ke permukaan bulan, mereka masih harus memiliki infrastruktur."
Namun pada akhirnya, tambahnya, "ini lebih dari sekedar hidup - ini benar-benar tentang sains."
"Kami akan mengirimkan orang ke permukaan dan mereka akan hidup di permukaan itu dan melakukan sains," katanya.
Baca Juga: Apakah Kamu Termasuk INFJ? Berikut Ini Link Tes Kepribadian Gratis Untuk Lebih Mengenal Diri Sendiri
Misi Artemis I saat ini adalah upaya tak berawak selama empat hingga enam minggu di mana pesawat ruang angkasa Orion akan melakukan perjalanan ke bulan, akhirnya mencapai sekitar 62 mil di atas permukaannya sebelum gravitasi bulan menariknya ke orbitnya.
Data dan informasi yang dikumpulkannya akan digunakan untuk penerbangan masa depan dengan manusia di dalamnya – sebuah misi yang disebut Artemis II yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2023.
Ini misi setelah itu, bagaimanapun, Artemis III, di mana kru benar-benar akan menyentuh permukaan bulan. Ketika itu terjadi, itu akan menjadi pertama kalinya manusia berada di bulan sejak 1972.
Alasan utama inisiatif ini, kata Hu kepada BBC, adalah untuk melihat apakah ada air di kutub selatan bulan yang dapat diubah menjadi bahan bakar potensial bagi pesawat luar angkasa untuk pergi lebih jauh ke luar angkasa. Itu bisa sangat bermanfaat dalam penelitian Mars, tuturnya.
Baca Juga: Menghilangkan Rasa Cemas, Akurat dan Bisa Dicoba!
Artikel Terkait
Cara Merawat Buku Agar Selalu Awet, No 3 Jangan Dilupakan
Kemenkes Siapkan BPJS Kesehatan Eksklusif Untuk Orang Kaya
Song Joong Ki Tiba di Jakarta, Fans Beramai-Ramai ke Bandara
UPDATE: Berita Kematian 4 Jenazah Kalideres, Polisi Temukan 2 HP Berisi Kalimat Negatif dan Emosi
2 Perbedaan HP Murah 1 Jutaan, Realme C30 dan C30s: Teknologi Unisoc SC9863A vs Unisoc T612
Lihat Spesifikasi Canggih Apple iPad Pro 12.9, Rekomendasi Terbaik untuk Main Game
Wuling Air ev Taklukkan Tanjakan Ekstrim Sitinjau Lauik Jalur Lintas Sumatera Yang Rawan Kecelakaan
Ucapan Pria yang Disukai oleh Wanita, Nomor 2 yang Paling Ditunggu!
Tipe Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah, Cek Selengkapnya Disini!
5 Sifat Kepribadian Orang Yang Lahir Bulan Desember, Sifatnya Akan Membuatmu Jatuh Cinta