Fakta Unik Tentang Lama Waktu berpuasa di Berbagai Belahan Dunia: Urutan ke 5 di luar nalar

Fika Luthfia Sari

- Minggu, 5 Maret 2023 | 09:53 WIB

LIPUTANBEKASI.COM - Secara umum, waktu puasa Ramadan di seluruh dunia dimulai dari terbit matahari hingga terbenam matahari, sesuai dengan ketentuan agama Islam.

Artinya, umat Muslim harus menahan diri dari makan, minum, dan segala bentuk aktivitas yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga matahari terbenam.

Namun, pada daerah-daerah yang memiliki perbedaan panjang siang dan malam yang sangat ekstrem, seperti di daerah kutub atau di belahan bumi utara atau selatan.

Perhitungan waktu puasa Ramadan dapat menjadi rumit karena terdapat perbedaan antara waktu fajar dan waktu matahari terbenam yang cukup signifikan.

Di daerah-daerah tersebut, para ulama dan pihak berwenang setempat biasanya memutuskan untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga tertentu.

Seperti Lembaga Falakiyah, dalam menentukan waktu puasa Ramadan. Salah satu metode yang digunakan adalah metode penghitungan waktu puasa yang disesuaikan dengan waktu puasa di kota-kota yang berada di zona waktu yang sama.

Berikut adalah beberapa fakta tentang panjang waktu berpuasa di berbagai belahan dunia:

1. Di negara-negara yang berada di belahan bumi selatan seperti Selandia Baru, waktu puasa Ramadan berlangsung selama 10-11 jam pada musim panas.

Sementara pada musim dingin waktu puasa hanya berlangsung selama 9-10 jam.

Hal ini dikarenakan perbedaan panjang siang dan malam yang terjadi pada setiap musim.

2. Di daerah Kutub Utara seperti stasiun penelitian Amundsen-Scott South Pole Station, waktu siang dan malam hanya terjadi selama beberapa minggu dalam setahun.

Pada bulan Maret hingga September, terjadi periode siang selama 24 jam.

Sementara pada bulan September hingga Maret terjadi periode malam selama 24 jam.